
me and my family harta yang paling berharga adalah keluarga... by the picture let me introduce you to my family
architecture minded magetan lover high speed lover cat forever
ARSITEKTUR KOTA
Reklame ciri kha
s kota Modern
Menanggapi Jl. Slam
et Riyadi bebas reklame 2007
Reklame adalah bagian dari sign dalam elemen perkotaan. Keberadaannya sudah tidak dapat dipisahkan dari keberadaan kota modern. Dari sudut pandang Arsitektur Kota, reklame berpengaruh kuat pada penampilan fisik suatu kota. Keberadaannya dapat memberikan warna yang semarak bahkan dapat menambah k
eindahan suatu kota. Namun di sisi lain reklame juga bisa berpengaruh negatif terhadap penampilan suatu kota, misalnya dapat menimbulkan ketidaktertiban dan ketidakrapian kota.
Dipandang dari segi Arsitektur, di Kota Solo ini keberadaan reklame justru berdampak negatif. Penataannya yang tidak teratur me
nimbulkan kesan semerawut dan tidak rapi. Sering kali reklame juga menghalangi/mengganggu elemen-elemen kota lain yang lebih penting seperti jalur hujau, rambu-rambu lalulintas, dsb. Sebagai contoh hal ini terjadi di kalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo yang menjadi Central Bussines District (CBD) di kota Solo. Gambar di bawah ini adalah gambaran reklame di jalan Slamet Riyadi yang sedang mendapatkan banyak kritik dan sorotan saat ini.
Sebagai respon pemerintah kota, pada tahun 2007 ini rencananya jalan Slamet Riyadi akan dibersihkan dari reklame. Dijelaskan wali kota solo Joko Widodo dalam seminar ''Peran Humanitas dalam Mengatasi Krisis Bangsa'' dalam rangkaian Lustrum VI UNS 2006, hal ini bertujuan untuk mewujudkan keter
tiban dan kerapian di kota solo. Sebagai konsekuensinya pemerintah harus kehilangan pajak reklame lebih dari Rp. 350.000.000,-/bulan atau skitar 5 M per tahun.
Rencana pemerintah ini perlu dipertimb
angkan kembali secara bijaksana. Ma
ngacu pada teori Arsitektur modern, bah
wa Arsitektur
yang baik harus memenuhi aspek
-aspek : keindahan, fungsi, kekuatan serta tidak mengabaikan masalah
ekonomi. Jika ditinjau lagi, di kota Solo ini masih banyak pemukiman kumuh, penduduk miskin, bangunan-bangunan liar, PKL, dll yang keberadaannya jauh lebih membuat kota ini menjadi tidak tertib dan tidak rapi jika diba
ndingkan dengan keberadaan reklame di jalan Slamet Riyadi. Sel
ain itu peniadaan r
eklame
di jalan Slamet Riyadi juga tidak akan banyak merubah wajah kota Solo. Terbukti setelah munculn
ya isu peniad
aan reklame ini sekara
ng banyak bermunculan reklame-rekl
ame baru yang dipasang di luar jl. Slemet Riyadi, seperti : di jalan Ir. Sutami, jl. Adi Sucipto dan di sekitar Terminal Tirtonadi. Hal ini cukup membuktikan bahwa kebijakan pemerintah ini tidak akan memperbaiki keadaan tapi justru akan memunculkan
masalah di sisi kota lainnya.
Dapat kita bayangkan apabila APBD sebesar 350 juta tiap bulan digunakan untuk menertibkan pem
ukiman liar atau untuk membuat s
helter bagi pedagang kaki lima atau untuk revitalisasi pemukiman kumuh atau memp
erbaiki pedestrian dan lain – lain, tentu akan berdampak lebih positif bagi kota Solo.
Permasalahan yang sebenarnya bukanlah keberadaan reklame di kota Solo melainkan penataannya yang kurang baik.
Jadi solusi yang tepat adalah penataan
reklame yang baik di seluruh kota solo.
Berikut ini adalah rekomendasi penataan reklame di jalan Slamet Riyadi
1. penempatan Reklame
Reklame tidak boleh ditempatkan melintang di jalan, di jalur hijau dan tempat-tempat lain yang mengganggu kenyamanan dan fungsi
atribut kota yang lain.
Solusi tempat untuk reklame antara lain di :
a. Pada dinding/bagian bangunan.
Reklame di pasang pada dindin
atau bagian bangunan lain sehingga tidak
memakan tempat dan tidak mengganggu fungsi lain. Konsep seperti ini telah banyak diterapkan di negera – negara maju. Seperti contoh di samping adalah gambar salah satu view di kota Tokyo, reklamenya begitu banyak tapi tetap tidak terkesan semerawut.
b. pada kendaraan umum
badan kendaraan umum juga dapat manj
adi alternatif yang cukup menarik. Misalnya reklame dipasang pada badan bus kota, angkot, truk dan kereta.
c. pada elemen kota lain
reklame juga dapat ditempelkan pada elemen kota lain asalkan keberadaannya tidak mengganggu fungsi asli elemen kota tersebut. Misalnya pada tempat sampah, halte bus bahkan di lantai pedesrtrian/trotoar.
2. standarisasi reklame
Jalan slamet riyadi merupakan jalan utama sekaligus Central Bussines District (CBD) di kota solo harus memiliki standar yang membatasi reklame yang ada di dalamnya. Misalnya mengenai ukuran dan jumlah reklame tersebut.
3. Pengkonsepan Reklame
Jalan Slamet Riyadi adalah jalan utama yang menjadi cermin dari kota Solo sebagai kota budaya (jawa), serta letaknya jag berdekatan dengan Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran yang menjadi pusat kebudayaan Jawa. Maka setiap reklame di jalan ini diharapkan mampu memasukkan konsep yang menjadi ciri khas kota Solo, terutama budaya Solo.
hemm... semoga anda ga bingung membacanya.... smart man must be responsive!! so, i wai for ur coment....